Minggu, 01 Mei 2011

molusca

Kata mollusca berasal dari bahasa Latin mallis yang berarti lunak. Jadi mollusca dapat diartikan sebagai hewan bertubuh lunak. Tubuh lunak tersebut tidak bersegmen-segmen dan terbungkus oleh mantel yang terbuat dari jaringan khusus, dan umumnya dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang dapat menghasilkan cangkang. Di antara mantel dan dinding tubuh terdapat rongga mantel. Beberapa jenis hewan ini, tubuhnya terlindung oleh cangkang dari zat kapur (kalsium karbonat) yang keras tapi ada pula mollusca yang tidak bercangkang, misalnya cumi-cumi.


Mollusca merupakan kelompok hewan terbesar kedua dalam kerajaan binatang, setelah filum Arthropoda dengan anggota yang masih hidup berjumlah sekitar 75 ribu jenis, serta 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca bersifat kosmopolit, artinya ditemukan di mana-mana, di darat, payau, di laut, di air tawar mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.  

Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi Mollusca terhadap lingkungan sangat tinggi. Tapi pada umumnya moluska hidup di laut. Tubuhnya terdiri atas kaki, Mollusca juga mempunyai bagian tubuh yang disebut sebagai kaki muskular yang dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali membor substrat, atau melakukan pergerakan dan sebagai alat untuk menangkap mangsa. Dengan kepala yang berkembang beragam menurut klasnya. Tubuhnya juga dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.


Karakteristik Mollusca
 a. Tubuhnya bilateral simetris.
b. Tubuhnya pendek, terlindung cangkang, yang tersusun atas zat kapur yang dihasilkan oleh kelenjar mantel. Struktur kepala Mollusca semakin berkembang.
c. Alat pencernaan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek, lambung, usus, dan anus. Salurannya memanjang dari mulut hingga anus. Pada mulut telah ditemukan lidah bergerigi atau radula dan hampir semua jenis mollusca memilikinya dalam mulutnya yang digunakan untuk makan, anusnya terbuka ke rongga mantelanus tersebut terletak di bagian anterior tubuh. Kelenjar pencernaan telah berkembang baik.
d. Kecuali Cephalopoda, peredaran darahnya terbuka. Darah dapat mengangkut zat-zat makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh mollusca, zat sisa metabolisme dan zat asam dikeluarkan lewat alat ekskresi yaitu nefridia (tunggal:nefridium). Jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang dikelilingi parikardium.
e. Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang (etenidia) yang terletak di rongga mantel, dan mantel. Gastropoda yang hidup di darat melakukan pernapasan dengan paru-paru.
f. Alat ekskresinya berupa ginjal atau nefridium.
g. System sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf (ganglion), yaitu ganglion sarebral, ganglion visceral, ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan serabut-serabut saraf. Sistem saraf Mollusca juga terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.
h. Alat kelamin umumnya terpisah (dioseus), tetapi ada pula yang hermafrodit pembuahannya eksternal.
i. System pergerakan denga menggunakan kaki yang berotot dan bentuknya berbeda-beda sesuai dengan jenis mollusca.
j. Reproduksi mollusca terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Moluska ada yang bersifat diesis dan ada pula yang monoensis.
k. Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m.



Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki, cangkok, mantel, insang, dan system sarafnya serta ada tidaknya cangkang, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yaitu :
1. Bivalvia (pelecypoda), yaitu golongan kerang,
2. Gastropoda, yaitu golongan siput,
3. Cephalopoda, yaitu golongna cumi-cumi,
4. Scaphopoda, golongan si cangkang gading, dan
5. Amphineura, yaitu golongan kiton.


1. Bivalvia (Pelecypoda)


Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Hewan ini disebut juga Pelecypoda yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.

Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal yang terletak di akhir kedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal, yaitu otot aduktor anterior dan posterior. cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung).. Adanaya otot-otot aduktor ini menyebabkan dua cangkang dapat membuka dan menutup. Pada umumnya hidup di perairan baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk membentuk cangkangnya. 

Struktur Tubuh Bivalvia
Kelas ini mencangkup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral.
Pada bagian torsal terdapat:
a. gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruska kedua katup;
b. ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsaldan memisahkan katup sebelah vertal;
c. umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.

Kalau dibuat sayatan memanjang danmelintang, tubuh kerang akan tampak bagian-bagian sebagai berikut.
1. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang.
2. mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
3. insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.
4. kaki pipih. Bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
5. di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredarn, dan alat ekskresi (ginjal).

Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dair luar ke dalam sebagai berikut.
a. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel; sehingga sering disebut lapisan tanduk, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang..
b. Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantal.
c. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.

Lapisan mutiara ini terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada sel-sel mantel. Pembentukan mutiara oleh bivalvia adalah proses yang terjadi kerena aktifitas cangkang, yaitu sebagai berikut. Jika ada benda asing yang ada di luar tubh, seperti butiran pasir atau suatu parasit, yang secara tidak sengaja masuk ke dalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel.

Di mentel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara. Didasarkan pada kenyataan ini maka manusia membuat mutiara. Cara yang biasa ditempuh adalah denagn memasukkan benda asing seperti arang, pasir, dan benda lain di sela antara mantel dan cangkang untuk mengeluarkan getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing tersebut selanjutnya mengkristalkan membentuk butiran mutiara. Di jepang telah dilakukan penyelidikan yang mengarah pada produksi mutiara untuk kepentingan komersial, yakni dengan kultur mutiara. Di Indonesia terdapat pusat pengembangan mutiara, antara lain di lombk,NTB, dan kepulauan banggai sulawesi tegah.


Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.

Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah agak lengkap denagn pembuluh darah terbuka. System pencernaan dari mulut sampai anus.

System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglionyang saling berhubungan yaitu:
(i) ganglion anterior terdapat di sebelah ventral lambung
(ii) ganglion pedal terdapat pada kaki
(iii) ganglion posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.


Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang manjadi larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain, misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama larva akan keluar dan hidup sebagaimana nenek moyangnya.
Contoh Bivalvia, antara lain :
a. Asaphis detlorata/remis,
b. Teredo navalis/kerang pengebor kayu,
c. Mytilus edulis/kerang hijau,
d. Meleagrina margaretifera/kerang mutiara.
e. Mytilus viridis/kerang hijau,
f. Anadara granosa /kerang darah
g. Tridagna gigas /kima

Banyak spesies Bivalvia yangdapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya tiram (Ostrea), kerang bulu, dan remis (Corbicula) digunakan sebagai bahan makanan. Cangkang Bivalvia dapat digunakan sebagai hiasan dinding, perhiasan ataupun kancing. Bahkan karena adanya lapisan nacre pada cangkangnya, beberapa jenis Bivalvia dapat menghasilkan mutiara, contohnya kerang mutiara Pinctada margaritifera dan P. maxima. Mutiara merupakan bahan perhiasan wanita yang sangat mahal harganya.

Ada juga jenis-jenis Bivalvia yang merugikan, seperti “cacing kapal” (Teredo navalis) yang menimbulkan kerusakan besar pada dermaga dan kapal kayu. Organisme tersebut bukanlah cacing, melainkan suatu jenis Bivalvia yang menggunakan cangkangnya untuk membuar terowongan pada kayu yang terendam di laut. Selain itu, kerang jenis tertentu (Anadara) merepakan pembawa bakteri Salmonella typhi pembawa tifus.

2. Gastropoda
Gastropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu gaster yang berarti perut dan podos yang berarti kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan menggunakan perutnya. Hewan ini meliputu 50.000 spesies, tetapi 15.000 di antaranya telah punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi, baik di darat, di air tawar, maupun di air laut. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbifor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan manusia. Namun, akhir-akhir ini beberapa gastropoda telah dicobakan menjadi bahan makanan, karena kandungan proteinnya tinggi, misalnya bekicot (achatina fulica) dan beberapa jenis siput.

Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri.fungsi cangkang untuk melndungi kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh epifragma.

Di bagian dalam cangkang terdapat mantel yang mambungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada baian dekat kaki buasanya tipis. Matel berfungsi membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru.

Struktur Tubuh Gastropoda
Tubuh larvanya bilateral simetri tetap ada perkembangan selanjutnya tubuh bagian belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir membentuk lingkaran. Kecuali siput telanjng atau Vaginula, seluruh anggota tubuh Gastropoda terlindung oleh sebuah cangkang berkatup satu, sehingga disebut univalve.

Tubuh siput terdiri atas kepala dan badan. Struktur kepala sudah tampak jelas. Pada bagian ini terdapat dua pasang tentakel dan mulut. Tentekel yang terdapat di kepala tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup di darat) dan sepasang tentakel untuk indra pembau.

Mulut Gastropoda telah berkembang baik. Letaknya di ujung anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.

Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung terdiri atas serambi dan ventrike yang terletak dalam rongga parikardial. Peredaran darah merupakan system peredaran darah terbuka.

Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.

Alat ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini memiliki saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.

System saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion visceral, ganglion pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion pedal terdapat sepasang alat keseimbangan atau statosit.

Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin.

Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.

Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas. Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak simetri (asimetri).

Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam(visceral). Pada kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lender yang membasah kaki sehingga mudah bergerak. Kaki lebar pipih dan selalu basah; berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang.

Kebanyakan Gastropoda memiliki cangkang berbentuk kerucut biasanya berulir ke kanan. Di dalam cangkang terdapat organ-organ dalam yang berulir mengikuti cangkang. Cangkang Gastropoda memiliki lapidan penyusun yang sama dengan cangkang Bivalvia.
Sistem organ dalam tubuh Gastropoda
System organ Keterangan
System respirasi Hewan yang hidup di air berespirasidengan insang, sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantel yang berfungsi sebagai paru-paru.
System pencernaan makanan Alat pencernaan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, anus. Saluran pencernaan berbentukhuruf U. makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan lender dari kelenjar ludah. Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
System peredaran darah System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik yag dilindungi rongga parikardium
System ekskresi Organ ekskresi berupa nafridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus.
System saraf Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.
System reproduksi Pada gastropoda ada hewan yang diesis dan ada yang monoesis. Pada hewan monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan sperma yang disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga menghasilkan sel telur. Sel telur ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel telur dibuahi sperma hewan lain.


Contoh Gastropoda, antara lain :
a. Vivipara javanica (kreco)
b. Limnaea truncatula (siput perantara fasciolosis)
c. Melania testudinaria (sumpil)
d. Achantina fulica (bekicot)
e. Ampularia ampulacea (keong gondang)
f. Vivipara javanica (kreco)
g. Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola
hepatica)
h. Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut)
i. Vaginula sp. (siput telanjang)
j. Filicaulis sp. (siput lintah)

Walaupun beberapa jenis Gastropoda dapat dijadikan sebagai bahan makanan, misalnya bekicot (A.fulica) dan siput laut (Lifforina dan Buccinum), siput-siput tersebut labih banyak menimbulkan kerugian karena memakan tanaman perkebunan, terutama siput darat, misalnya bekicot dan keong mas. Ada juga siput laut pemakan Bivalvia yang bernilai sebagai barang dagangan. Beberapa jenis siput, misalnya siput air tawar (Limnaea) inang perantara cacing hati.

3. Cephalopoda
Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti kepala dan podos yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah mollusca berkaki di kepala atau kepalanya dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Chalopoda bernapas dengan iasang dan memiliki organ indra serta system saraf yang berkembang baik.

Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya berpariasi, dari beberapa centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang.

Untuk melindungi dirinya dari serangan musuh, dapat dengan cara mengubah warna tubuh sesuai warna lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena pada kulit terdapat pembawa warna atau kromatofora. Beberapa jenis membela diri dengan mengeluarkan zat tinta.
Contoh hewan kelas ini, antara lain :
a. Loligo indica atau cumi-cumi mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kitin. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
b. Sepia s p. atau sotong mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kapur. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
c. Nautilus pampilus tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat di luar terbuat dari kapur.
d. Octopus vulgaris atau gurita mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang. Mempunyai 8 tangan.
Klasifikasi
Kelas cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.

Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.

2. Ordo Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a) Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b) Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi.

Peranan cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya cumi-cumi dan gurita.


Karakteristik cumi-cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar, matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi untuk melihat. Mulutnya terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk mengangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel terdapat alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.

Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut rongga mentel.

Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut.

Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. System pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus cumi-cumi bermuara pada rongga mantel.

Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel denag saluran yang terbuka kea rah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran kecil. Beberapa jenis Cephalopoda merupakan infertebrata terbesar, contohnya cumi-cumi raksasa (Architeuthis princes) yang memiliki panjang total 15 meter. Baik gurita, cumi-cumi, maupun sotong merupakan bahan makanan penting bagi manusia di beberapa bagian dunia.


Cumi-cumi Karibia

System-sistem organ dalam tubuh Cephalopoda
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel, dan berturut-turut menuju faring, esophagus, lambung, usus halus, dan berakhir di anus. Di faring terdapat radula dan hati.
System peredaran darah Peredaran darahnya yang terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup.
System ekskresi Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung.
System saraf System saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indera sensoris juga sangat berkembang dan dilengkapi dengan dua stasista dan alat pembau.
System reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Hewan jantan terpisah (diesis).


4. Scaphopoda
Kelas Scaphopoda juga dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi. Anggota kelas ini juga dijumpai di laut. Ciri khasnya adalah memiliki cangkang yang berbentuk pipa atau silinder (tabung) memanjang atau kerucut dan terbuka di kedua ujungnya. Individu dewasa hidup terbenam di dalam pasir, bercangkok seperti kerucut atau tanduk. Kedua ujung cangkok berlubang. Kaki terdapat di daerah mulut. Tubuhnya duselubungi mantel., contohnya Dentalium elephantium dan Dentalium vulgare.

5. Amphineura
Semua anggota kelas Amphineura hidup di laut dan pada umumnya melekat pada dasar perairan. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng terlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula. Contoh kelas Amphineura ialah Chiton.

Sistem organ dalam tubuh Amphineura
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimualai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.

System saraf System saraf berupa cincin esophagus dan 2 cabang saraf yang disarafi matel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.

System peredaran darah System peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang.

System ekskresi Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara kea rah posterior.

System reproduksi Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuanovum dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina.




Peranan mollusca
Peranan mollusca bagi kehidupan manusia ada yang merugikan dan ada beberapa yang menguntungkan manusia. Yang merugikan manusi, antara lain beberapa jenis Mollusca yang menjadi inang perantara penyakit dan jenis yang merusak tanaman budidaya. Contohnya siput. Yang menguntungkan manusia antara lain cumi-cumi dan kerang sebagai bahan makanan serta kerang mutiara sebagai penghasil perhiasan.






 

sistem pernapasan hewan

  1. burung
Burung mempunyai saluran pernapasan yang terdir atas lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-paru. Pada bagian bawah trakea terdapat alat suara disebut siring. Burung mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut pundi-pundi udara yang berhubungan dengan paru-paru. Fungsi pundi-pundi udara antara lain untuk membantu pernapasan dan membantu membesarkan rongga siring sehingga dapat memperkeras suara. Proses pernapasan pada burung terjadi sebagai berikut. Jika otot tulang rusuk berkontaksi, tulang rusuk bergerak ke arah depan dan tulang dada bergerak ke bawah. Rongga dada menjadi besar dan tekanannya menurun. Hal ini menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya masuk ke dalam pundi-pundi udara. Pada waktu otot tulang rusuk mengendur, tulang rusak bergerak ke arah belakang dan tulang dada bergerak ke arah atas. Rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi besar, mengakibatkan udara keluar dari paru-paru. Demikian juga udara dari pundi-pundi udara keluar melalui paru-apru. Pengambilan oksigen oleh paru-paru terjadi pada waktu inspirasi dan ekspirasi. Pertukaran gas hanya terjadi di dalam paru-paru.

  Reptil
Reptil bernapas dengan paru-paru. Pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida terjadi di dalam paru-paru. Keluar masuknya udara dari dan keluar paru-paru karena adanya gerakan-gerakan dari tulang rusuk. Saluran pernapasan terdiri dari lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-paru.      
 a.Katak
Katak dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk. Pada waktu muda berupa berudu dan setelah dewasa hidup di darat. Mula-nula berudu bernapas dengan insang luar yang terdapat di bagian belakang kepala. Insang tersebut selalu bergetar yang mengakibatkan air di sekitar insang selalu berganti. Oksigen yang terlarut dalam air berdifusi di dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang.
Setelah beberapa waktu insang luar ini akan berubah menjadi insang dalam dengan cara terbentuknya lipatan kulit dari arah depan ke belakang sehingga menutupi insang luar. Katak dewasa hidup di darat, pernapasannya dengan paru-paru. Selain dengan paru-paru, oksigen dapat berdifusi dalam rongga mulut yaitu melalui selaput rongga mulut dan juga melalui kulit.
 b. Ikan
Ikan mas bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala. Masing-masing mempunyai empat buah insang yang ditutup oleh tutup insang (operkulum). Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan menutup tutup insang. Pada waktu mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut sedangkan tutup insang menutup. Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu menutup, tutup insang membuka dan air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang, karbondioksida dikeluarkan. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada lembaran insang.
Serangga mempunyai sitem pernapasan yang disebut sistem trakea. Oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh untuk oksidasi tidak diedarkan oleh darah tetapi diedarkan oleh trakea yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang kecil trakea yang menembus jaringan tubuh disebut trakeolus. Masuknya udara untuk pernapasan tidak melalui mulut melainkan melalui stigma (spirakel).
Proses pernapasan pada serangga terjadi sebagai berikut. Dengan adanya kontraksi otot-otot tubuh, maka tubuh serangga menjadi mengembang dan mengempis secara teratur. Pada waktu tubuh serangga mengembang, udara masuk melalui stigma, selanjutnya masuk ke dalam trakea, kemudian ke dalam trakeolus dan akhirnya masuk ke dalam sel-sel tubuh. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh. Karbondioksida hasil pernapasan dikeluarkan melalui sistem trakea juga yang akhirnya dikeluarkan melalui stigma pada waktu tubuh serangga mengempis.
c. Cacing tanah
Cacing tanah tidak mempunyai alat pernapasan khusus. Kulitnya banyak mengandung kelenjar lendir, sehingga kulit tubuhnya menjadi basah dan lembab. Oksigen yang diperlukan oleh tubuhnya masuk melalui seluruh permukaan tubuh secara difusi. Pengeluaran karbon dioksida juga melalu permukaan tubuh.
d. protozoa
Protozoa tidak mempunyai alat pernapasan khusus untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen masuk ke dalam sel malalui selaput plasma secara difusi. Demikian juga karbon dioksida dari dalam sel deikeluarkan melalui selaput plasma.